Kamis, 01 September 2011


Populasi Anggrek Khas Merapi Nyaris Punah

Populasi Anggrek Khas Merapi Nyaris Punah
 
Anggrek Vanda tricolor khas Merapi nyaris punah sehingga berbagai upaya untuk melestarikan perlu dilakukan.
Beberapa kali terkena terjangan awan panas Gunung Merapi mengancam keberadaan tumbuhan anggrek khas lereng Gunung Merapi, Vanda tricolor. Kerusakan kawasan hutan lereng selatan gunung Merapi menyebabkan lambatnya pertumbuhan serta perkembangbiakan.

"Kawasan hutan lindung dan cagar alam Plawangan Turgo pernah dilanda kebakaran pada Oktober 2002, dan juga akibat dari erupsi pada 2006 serta 2010," kata Titi, seorang pemilik kebun anggrek di Jalan Boyong, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DIY. Terjangan awan panas erupsi Merapi pada 1994 sempat menghanguskan habitat asli anggrek tersebut.

Anggrek berbunga putih dengan bercak totol ungu kemerahan ini tumbuh liar menempel pada batang pohon di lereng selatan Merapi wilayah Sleman. Dulunya V. tricolor merupakan tumbuhan yang banyak ditemukan di pohon dadap, angsana dan pohon-pohon tahunan lainnya.

Untuk mempertahankan dan membudidayakan anggrek khas lereng Merapi yang tidak ada di tempat lain ini, Titi sedang mengupayakan beberapa langkah, termasuk pemberian bibit anggrek kepada siapa saja yang berniat membudidayakannya.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta telah berupaya alternatif perbaikan untuk melestarikan V. tricolor, melalui pembentukan unit pelaksana budidaya yang disebut kelompok tani konservasi. Meski demikian, budidaya yang dilakukan oleh para kelompok tani konservasi selama 3,5 tahun kurang menunjukkan perkembangan memuaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Garam untuk Melehkan Es dapat Mengubah Kelamin Katak

Tahukah kalian mengapa es dapat mencair apabila ditambahkan garam? Penggunaan garam sebagai pelarut es sudah banyak digunakan di jalan-jal...