Selasa, 04 April 2017

Garam untuk Melehkan Es dapat Mengubah Kelamin Katak


Tahukah kalian mengapa es dapat mencair apabila ditambahkan garam? Penggunaan garam sebagai pelarut es sudah banyak digunakan di jalan-jalan protokol negara beriklim subtropis. Bagi kita yang tinggal dikawasan tropis sungguh asing bukan mendengar hal tersebut. Hal ini karena kita tidak terbiasa melihat hamparan salju menutupi jalanan. Saat musim dingin di negara sub tropis hampir seluruh jalan tertutup salju. Tentu salju ini harus setiap saat dibersihkan agar tidak mengganggu pengguna jalan. Penggunaan garam ini merupakan cara paling mudah untuk mencairkan salju yang terdiri dari Kristal es tersebut.
Pemberian garam di jalan bersalju untuk melehkan kristal es

Air murni membeku pada suhu nol derajat, ketika kita tambahkan garam, air baru bisa membeku pada suhu yang lebih rendah. Untuk 10% larutan garam dapat membuat air membeku hingga -6 derajat celcius. Ketika kita tambahkan 10% garam pada salju (misalkan suhu salju sekitar -5 derajat celcius) maka salju tidak akan membeku lagi. Ia akan mulai mencair. Ia akan mulai membeku ketika suhunya kita turunkan hingga -6 derajat celcius. Mengapa bisa begitu? Ketika kita menambahkan garam pada es, molekul molekul garam akan menumbuk molekul molekul es. Akibatnya molekul es akan bergerak lebih cepat. Molekul yang bergerak lebih cepat ini akan menumbuk molekul molekul lain, akibatnya secara rata rata molekul molekul es akan bergerak lebih cepat. Molekul es yang bergerak lebih cepat ini akan membuat es ini mencair.
Aliran es yang mencair tentunya mengandung garam yang cukup tinggi. Sebanyak 24.2 juta ton garam terbuang begitu saja di saluran pembuangan dari jalanan di Amerika Serikat. Hal ini membuat jalanan pada musim dingin lebih terkendali, akan tetapi menimbulkan efek lain bagi katak. Secara alamiah terdapat unsur kimia yang dapat mengubah kelamin katak selama masa pertumbuhan (metamorphosis). Sebuah studi dari Yale School of Forestry & Environmental Studies yang di publish dalam the Canadian Journal of Fisheries and Aquatic Sciences menyebutkan bahwa garam yang digunakan untuk melelehkan es di jalan mempengaruhi rasio pembentukan kelamin pada katak.

Lambert selaku peneliti mengatakan bahwa garam memiliki efek “masculinizing” pada embrio selama proses pertumbuhan dan perkembangan. Sodium pada garam memengaruhi kadar hormon tertosteron dan estrogen pada embrio. Terdapat sedikit testosteron yang terikat pada satu molekul garam. Walaupun sedikit tapi apabila setiap musim dingin garam tersebut terkumpul dalam suatu ekosistem katak akan memberikan efek yang cukup besar.

Lambert melakukan serangkaian eksperimen untuk membuktikan hipotesisnya tersebut dengan mengunakan 500 liter air dan memasukkan kadar garam yang berbeda pada setiap penampung air tersebut. Kemudian ia memasukkan populasi katak di dalamnya yang mana memiliki rasio katak betina yang tinggi. Setelah penambahan garam terlihat jumlah penurunan rasio kelamin sebesar 10 %.
Kalian tidak hanya melihat jumlah betina yang menurun, tetapi juga beberapa betina yang memiliki tubuh yang kecil dan menghasilkan telur dengan kualitias buruk atau bahkan tidak bisa menghasilkan sama sekali. Penelitian ini perlu dikembangkan seberapa jauh garam memengaruhi populasi katak dan apa efeknya untuk lingkungan sekitar.
By : Dhany Ardyansyah


Sumber :
Lambert, M. R., Stoler, A. B., Smylie, M. S., Relyea, R. A., & Skelly, D. K. (2016). Interactive effects of road salt and leaf litter on wood frog sex ratios and sexual size dimorphism. Canadian Journal of Fisheries and Aquatic Sciences, (999), 1-6.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Garam untuk Melehkan Es dapat Mengubah Kelamin Katak

Tahukah kalian mengapa es dapat mencair apabila ditambahkan garam? Penggunaan garam sebagai pelarut es sudah banyak digunakan di jalan-jal...