Minggu, 05 April 2015

Nyanyian Hujan di Kampus Timur Universitas Negeri Jakarta

            Kala itu sepanjang hari mendung tanpa matahari menghampiri wilayah timur Jakarta tepatnya kampus b Universitas Negeri Jakarta di jalan Pemuda no 10 Rawamangun. Kampus yang terdapat di pinggiran kota Jakarta ini ternyata memiliki keindahan tersendiri didalamnya. Kebun P2KS belakang FMIPA yang menjadi kebun satu satunya milik Fakultas MIPA yang dulunya dirawat mahasiswa biologi kini sudah tidak terawat lagi. Kolam kolam yang dulunya masih terawat penuh tanaman air sudah tidak ada lagi. Namun karena kondisi yang tidak terawat tadi ada banyak tanaman liar yang tumbuh di sekitar kolam dan tetap masih terdapat genangan bekas air hujan. Genangan air hujan ditemani rintik kecil hujan yang belum juga reda, membuat banyak makhluk hidup berkumpul disekitar kolam melantunkan syair indah sore itu. Suara bersautan yang berbunyi “pung pung pung” terdengar seperti lagu indah ditelinga. Ternyata suara ini dikeluarkan oleh salah satu amfibi yakni Kalolula baleata. Jenis ini merupakan jenis katak dari famili microhylidae. Ukurannya yang kecil dan gempal dengan warnanya yang gelap membuat satwa unik ini sulit dilihat. Klasifikasi dari Kalolula baleata

Klasifikasi dari Kalolula baleata
Kingdom        :           Animalia
Filum              :           Chordata
Kelas              :           Amphibia
Ordo               :           Anura
Famili             :           Microhylidae
Genus            :           Kaloula
Species          :           Kaloula baleata

Katak ini sangat gembung dengan kaki belakang pendek, ujung jari tangan seperti huruf T. Jari kaki berselaput renang pada ujungnya dengan ujung jari tumpul. Memiliki warna coklat sampai kehitaman, terdapat warna merah bata atau oranye di sela lipatan paha. Jenis ini memang suka bersuara sebelum dan sesudah hujan lebat. Banyak ditemukan di kebun belakang FMIPA didekat kolam kolam kecil dan menggali dibawah tanah. Kaloula baleata  memiliki struktur suara seperti gambar.
Gambar Oscillogram dan Spectogram suara Kaloula baleata (A. Oscillogram Kaloula baleata , B. Zoom Oscillogram Kaloula baleata, C. Spectogram suara Kaloula baleata D. Grafik amplitude suara Kaloula baleata )
            Kisaran frekuensi dari suara Kaloula baleata adalah 450 kHz, angka frekuensi kecil ini menandakan suara yang dikeluarkan besar karena semakin kecil frekuensi semakin besar amplitudo dan suara yang dihasilkan semakin besar.
            Saat katak yang hidup di daerah ini bersuara artinya katak tersebut mencoba mencari pasangan dan berkembang biak disana. Beberapa jenis panggilan atau suara memiliki fungsi yang berbeda. Nyanyian ini menandakan bahwa masih terjaganya satwa yang berada di belakang kebun FMIPA ini oleh karena itu perlu diadakan perawatan habitat bagi katak ini, katak merupakan indikator pencemaran lingkungan jarang sekali katak ataupun kodok dapat hidup di daerah urban seperti di Jakarta. Walaupun menurut IUCN status satwa ini vulnerable atau rentan namun satwa ini tetap penting dijaga agar ekosistem disekitar daerah kampus timur tetap baik dan kita pun tetap bisa mendengarkan nyanyian katak unik ini ditengah rintik hujan

By : Dhany Ardyansyah 


dhanyardyansyah92@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Garam untuk Melehkan Es dapat Mengubah Kelamin Katak

Tahukah kalian mengapa es dapat mencair apabila ditambahkan garam? Penggunaan garam sebagai pelarut es sudah banyak digunakan di jalan-jal...